Beberapa tahun yang lalu saya bergabung dalam sebuah komunitas di Facebook. Sejak saat itu saya mulai mengerti dan aware dengan kesehatan mental. Ada banyak sekali kisah hidup yang membuat mata saya seolah melek bahwa ternyata permasalahan dalam hidup manusia di sekitar saya ini begitu kompleks. Banyak kesakitan, luka, kepahitan, trauma dan penderitaan yang tersimpan dalam jiwa tanpa disadari. Namun setiap orang memiliki cara sendiri untuk tetap melanjutkan hidup dengan luka yang tersembunyi yang terkadang menyebabkan perih yang tak terlukiskan dan tak jarang bisa menyakiti orang-orang lain di sekitarnya at.
Apakah mereka baik-baik saja dengan luka dan kepahitan itu? Sebagian orang terlihat baik-baik saja (walau sebenarnya tidak). Sementara yang lain memberontak dan hidup cacat seperti keadaan hati dan jiwanya. Siapakah yang salah? Banyak yang mengakibatkan luka itu adalah orang-orang terdekat yang dikasihi, orang tua atau pasangan misalnya. Apakah mereka harus marah, memberontak atau menuntut orang tua atas luka batin itu?
Ketika kita hidup dengan kondisi mental yang tidak sehat dan tidak baik-baik saja, ada baiknya meminta bantuan profesional untuk mendapat beberapa terapi untuk menyembuhkan luka di dalam jiwa. Berbicara dengan psikolog mungkin dibutuhkan untuk membantu memahami keberadaan diri.
Saya belajar juga bahwa kira perlu mencintai dan merawat diri sendiri. Merawat diri secara fisik dan psikis. Jiwa dan raga harus sehat. Dalam proses mencintai dan merawat diri saya mempelajari dan mempraktekkan beberapa self healing atau menyembuhkan diri sendiri (tentu saja ini untuk kasus-kasus yang masih bisa diatasi sendiri.
Beberapa contoh self healing yang ingin saya bagikan:
1. Meditasi
Meditasi menjadi salah satu cara yang bisa kalian lakukan untuk self healing. Berlatih berkesadaran. Menenangkan. Duduk diam, belajar menyadari nafas. Bisa dilakukan di kamar, sendiri.
2. Menulis
Menulis juga sangat membantu dalam proses healing. Ada orang yang tidak bisa bercerita dan menyampaikan keluh kesahnya pada orang lain, maka cobalah menulis. Tuliskan saja apa yang kamu rasakan dan pikirkan. Isi tulisanmu bisa rasa sedih, marah, kecewa, senang, cinta, benci, mungkin juga rindu. Kalau dilakukan secara rutin, kita akan lebih memahami diri dan rasanya lebih lega. Jurnaling jadi menulis paling menyenangkan.
3. Self Compassion
Seorang yang memiliki Self compassion adalah dia yang memiliki kemampuan memahami keadaan emosi dalam diri sendiri. Juga memiliki kemampuan merespons emosi yang dialami serta keinginan agar bisa menolong diri sendiri. Metode self compassion dinilai bisa mempermudah kita untuk lebih memahami dan mencintai diri sendiri.
4. Me Time
Meluangkan waktu untuk diri sendiri itu sangat penting. Lakukanlah hal-hal yang menyenangkan bagimu. Misalnya: ngopi 1-2 jam sendiri, membaca sendiri, nonton, melakukan solo traveling atau bisa juga ke salon sendiri.
5. Olah raga (lari)
Dari sekian banyak olah raga yang sudah saya coba dari dulu, lari menjadi pilihan paling tepat untuk Katarsis. Saat lagi lari, saya bisa merasakan bahwa rasa lelah, emosi dan marah, terbuang saat berlari. Emosi negatif di dalam diri terbuang melalui deru nafas dan setiap hentakan langkah lari. Hasilnya happy.
6. Memberi diri sesuatu
Saya suka memberi diri seikat mawar sebagai hadiah ketika saya berhasil melakukan sesuatu. Bahkan ada kalanya diri ini ingin membeli seikat mawar ketika jiwa terasa sakit dan rapuh.
Kamu mungkin menyukai coklat, baju atau apapun. Mulailah memberi diri sesuatu. Sama seperti ketika kamu mencintai seseorang, kamu selalu ingin memberinya sesuatu, berilah juga dirimu.
7. Spiritual
Memperbaiki kehidupan spritual akan memberi ketenangan batin. Berdoa, beribadah dan bersedekah akan memberi kebahagiaan dan ketenangan tersendiri.
Ada yang mau berbagi bentuk self healingnya disini?
Yess, lari atau jalan santai sendiri di lokasi yang tenang, teduh dan sepi itu self healing yang paling murah dan mudah.
Di Medan, aku selalu ke komplek royal sumatera, di jam pemain golf belm mulai dan explore / keliling komplek golf kalo lagi pingin olahraga sekalian self healing